HARTA KARUN

Oleh : Drs. H.M. Aziz Ritonga

Salah satu nama yang amat terkenal di dunia ini ialah : QARUN. Setiap kali orang menumukan harta yang sangat banyak disebutkan harta itu “Harta Karun”.

Ada 2 ciri yang melekat pada harta karun. Pertama jumlah sangat banyak dan kedua didapat secara tiba-tiba karena selama ini tertimbun atau tersimpan ditempat yang tidak diketahui.

Al-Qur’an menerangkan dalam ayat yang sangat dalam maknannya : “Dan Qarun, Fir’aun dan Haman, sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan membawa keterangan-keterangan yangnyata, akan tetapi mereka berlaku sombong di bumi dan tidaklah mereka luput dari kehancuran”. (Al-Ankabuut : 39)

Sebelum kita lihat isinya, Al-Qur’an telah menunjukkan keunggulannya dalam susunan atau pilihan kata-kata. Nama Qarun disebut terlebih dahulu dalam susunan ini daripada Fir’aun yang sangat terkenal itu. Fir’aun memegang kekuasaan, tetapi Qarun menguasai harta. Sampai sekarang pun masih dapat kita lihat bagaimana pemegang harta dapat mempengaruhui (baca : mengendalikan ) para pemegang kekuasaan. Di Amerika siapapun yang menjadi presiden tetap saja tidak bias mengabaikan penduduk Yahudi yang sedikit itu karena orang Yahudi menguasai uang.

Selanjutnya Al-Qur’an menceritakan bahwa harta Qarun itu demikian banyaknya sehingga kunci tempat menyimpannya saja terasa berat membawanya oleh orang-orang yang kuat sekalipun (28 : 76).

Terbenam kedalam Bumi
Kekayaan yang melimpah ruang telah menyebabkan Qarun menjadi sombong. Sebagaimana biasanya kesombongan itu mendatangkan perilaku aniaya kepada sesame makhluk. Tidak jarang terjadi orang yang sombong karena kelebihan kekuasaan atau harta yang ada padanya melakukan tindakan-tindakan aniaya terhadap orang lain yang dianggap lemah. Tetapi aniaya yang paling besar ialah ketika dia tidak lagi menganggap harta itu sebagai pemberian Allah.

“Qarun berkata : “Sesungguhnya aku diberi harta itu karena ilmu yang ada padaku””. (Al-Qashash : 78)

Sesungguhnya bagi Allah SWT tidaklah sulit memberikan harta kepada siapapun juga yang dikehendaki-Nya . Akan tetapi segala harta dunia tidaklah terlepas dari sifatnya sebagai percobaan untuk manusia. Memang, dalam banyak hal orang hanya ingat akan cobaan jika ditimpa oleh musibah. Akan tetapi Al-Qur’an (21 : 35) menerangkan bahwa cobaan itu juga bias berbentuk kesenangan atau kebaikan.

Orang-Orang beriman diberi pelajaran oleh Allah tentang hakekat dari kehidupan di dunia ini sebagai percobaan yang harus dilalui dengan baik sesuai petunjuk Allah, untuk menjaga agar mereka tidak mudah terpengaruh dengan perilaku orang-orang yang tidak beriman (3 : 196). Hal ini pernah terjadi di zaman Nabi Musa ketika Qarun keluar dengan segala kemegahannya.

“Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dengan segala kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang terlampau menginginkan kehidupan dunia : “Moga-moga kita mempunyai seperti apa yang diberikan kepada Qarun. Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar””. (Al-Qashash : 79)

Pengaruh buruk yang ditularkan oleh gaya hidup Qarun ini sangat berbahaya, sehingga Allah membenamkannya dengan rumahnya kedalam bumi (28 : 81). Penjelasan bahwa Allah tidak membiarkan pengaruh buruk ini akan menjalar cepat sehingga bisa-bisa membuat semua orang menjadi kufur dapat kita lihat dari ayat berikut : “Sekiranya bukan karena hendak menghindari manusia menjadi umat yang satu (dalam kekafiran) tentulah Kami buatkan bagi orang-orang yang kafir kepada Tuhan Yang Rahman loteng-loteng perak bagi rumah mereka dan tangga-tangga (perak) yang mereka menaikiny. Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan dipan-dipan yang mereka bertelekan atasny. Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semua itu tidak lain hanyalah kesenangan hidup didunia, sedangakan kehidupan akhirat itu disisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa”. (Az-Zukhruf : 33-35)

Penggalian Batu Tulis
Dilihat dari penjelasan diatas, dimana kecilnya pandangan Allah atas harta benda dunia ini, maka sesungguhnya upaya mencari harta karun dengan penggalian tempat-tempat kuno seperti yang baru saja terjadi sangat kita sesali. Negeri kita sebenarnya sangat kaya, tetapi karena kurang bersyukur maka Allah mencabut kemakmuran yang sedianya dapat kita raih itu seperti pada negeri Saba’ (34 : 16). Salah satu penyebab kemiskinan kita ialah tingkat kebocoran harta yang sangat tinggi. Itulah yang harus diperbaiki.

Insya Allah kemakmuran akan datang kalau kinerja telah diperbaiki dan bukan dengan cara harta karun. Apalagi RasulullahSAW telah mengisyaratkan bahwa harta karun secara mendadak itu kemungkinan mendatangkan dampak yang buruk.

“Berkata Rasulullah SAW : “Tidak datang hari kiamat sebelum sungai Furat mengeluarkan gunung emas. Orang berperang memperebutkannya sehingga dari seratus orang terbunuh 99 orang dan tiap-tiap orang akan berkata “Mudah-mudahan aku termasuk yang selamat”””. (Hadist riwayat Bukhari dan Muslim)

Sumber : Lembar Risalah An-Natijah 36/Thn. VII

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARDWARE BITCOIN MINER

SOLVED : Windows cannot access the specified device, path, or file